Aplikasi Asuhan Keperawatan Pasien Asfiksia dengan Pola Nafas Tidak Efektif Nursing Care Application for Patients with Asphyxia with Ineffective Breathing Patterns

Isi Artikel Utama

Apriandi Hari Dwiputra
Siti Arifah
Muhammad Farhan Al Farisi

Abstrak

Pendahuluan: Asfiksia sering terjadi pada bayi baru lahir (neonatorum), kondisi ini sering ditemui terutama pada bayi berat lahir rendah (BBLR). Asfiksia neonatorum adalah suatu kegagalan bayi bernafas secara spontan dan teratur sesaat setelah dilahirkan. Asfiksia neonatorum ditandai dengan rendahnya kadar oksigen dalam darah (hipoksemia), tingginya kadar karbondioksida dalam darah (hiperkarbia), dan menumpuknya asam dalam darah (asidosis). Kondisi ini mengancam jiwa pada bayi baru lahir.   Metode: Studi kasus ini adalah melakukan asuhan keperawatan pasien asfiksia neonatorum dengan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif dengan penerapan intervensi posisi semifowler setelah tindakan penghisapan lendir dan pemberian terapi oksigenasi,  . Subjek penelitian adalah pasien bayi dengan diagnosis asfiksia dan mendapatkan asuhan keperawatan sesuai dengan pedoman praktik standar yang berlaku. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 05-07 Februari 2025. Hasil: Pada saat pengkajian didapatkan data pasien By. C lahir spontan gemelly dari ibu G3P2A0 dengan usia kehamilan 33 minggu, berat bayi lahir 1740 gr, bayi lahir tidak langsung menangis dan dilakukan resusitasi hingga tahap pemberian early CPAP, APGAR Score : 1’=3, 5’=5, 10’=7. Selanjutnya bayi berada dalam inkubator dengan posisi berbaring semi fowler, suhu tubuh : 33,50 C, SpO2 : 94%, RR : 41x/mnt, ada retraksi dada, kulit tampak sianosis, reflek hisap lemah. Hasil asuhan keperawatan pada hari ketiga didapatkan bahwa SpO2 pasien dalam rentang 97-98%. Kesimpulan: Tindakan penghisapan lendir, pemberian terapi oksigenisasi dan posisi berbaring semi fowler dapat mengefektifkan pola nafas bayi berat lahir rendah.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel